Reseller menurut kami adalah orang atau pihak yang menjual kembali produk orang lain atau supplier dimana reseller ini berdiri sendiri atau bukan merupakan pegawai dari si supplier. Reseller tersebut diharuskan membeli dulu produk yang ingin dijual sebagai stock. Namun adalagi turunan dari reseller, yakni dropshipper. Tujuannya hampir sama dengan reseller tapi perbedaannya pada stock barang.
Dropshipper tidak melakukan stock barang, mereka hanya memamerkan gambar kepada calon pembeli. Sehingga jika ada yang mau membelinya maka barang dikirimkannya dari supplier ke konsumen langsung, namun atas nama si dropshipper. Itu untuk menjaga supaya si konsumen tidak malah lari ke supplier utama apabila ingin membeli ulang. Maka dari itu supplier sebaiknya tidak ikutan berjualan eceran, karena bisa saja si konsumen googling produk tersebut berdasar merek dan menemukan supplier utama yang menjual dengan harga yang lebih murah daripada si dropshipper. Beban dropshipper tambah berat karena harus bersaingan dengan supplier.
Jadi rugi dong jadi dropshipper? Engga juga, ada ruginya ada untungnya.
Keuntungan jadi dropshipper
- Minim modal untuk memulai usaha karena tidak memerlukan stock barang
- Tidak perlu memikirkan tentang produksi produk beserta quality control, dimana itu memerlukan ilmu untuk melakukannya. Jadi anda hanya fokus memasarkan saja.
- Tidak perlu galau karena rugi kalau ada barang yang tidak laku atau dead stock.
- Bisa ganti-ganti supplier atau lebih dari 1 supplier bila dirasa supplier tersebut tidak cocok
Kerugian jadi dropshipper
- Tidak tahu stock yang ready apa saja. Maka dari itu cari supplier yang bisa menyediakan tabel stock secara online dan update terus.
- Tidak punya kendali penuh terhadap stock. Kita tidak tahu apakah produk jenis tersebut seperti apa, kondisi sebenarnya seperti apa, apakah cacat atau tidak. Tidak jarang juga lho calon pembeli yang ingin difotokan langsung dulu produknya. Karena mereka sadar bahwa foto yang di showcase itu foto yang sudah dimark-up kualitas fotonya.
- Apabila supplier melakukan kesalahan, reputasi dropshipperlah yang akan hancur. Kesalahan supplier yang sering terjadi adalah salah ukuran, salah jenis barang, salah alamat (bukan lagu ayu ting ting ya,haha), dan salah-salah yang lain. Selayaknya kalau kesalahan ini terjadi yang menanggung dana kerugian adalah pihak suppliernya sendiri.
- Diskon yang didapat biasanya tidak terlalu besar bila dibanding dengan reseller yang men-stock sendiri.